Senin, 03 November 2014

Laptop IBM bagian 2
(Pelajaran Berharga)


          Jadi gini ceritanya, awalnya aku gak terlalu gitu ngerti soal computer (sampe sekarang malah). Sewaktu liburan semester 2 kuhabiskan waktu di kampung halaman di Pematangsiantar, Sumut dengan kegiatan yang benar – benar sangat super sekalee positif yaitu nonton tv, makan, tidur,dan BAB :D. Pada kira2 hari kelima tiba – tiba ayah ngajakin untuk beli laptop, mumpung lagi ada uang katanya, dan juga untuk keperluan kuliahku. Aku yang tak begitu tahu tentang Pentium, spec atau apalah itu hanya ngangguk2 setuju sama omongan Ayah, pergilah kami ke toko yang katanya menjual segala macam computer, laptop, netbook dan semacamnya. Waktu itu malam, hujan gerimis, kami pergi berempat dengan  2 adik laki – laki kembar ku (kembar, tpi mukanya ga mirip sama sekali). Sampainya di toko ternyata tokonya tutup, kami cari ke totko lain juga sama, tutup juga. Ayahku orangnya kurang sabaran, dia bilang “Harus malam mini kita beli bang!!!”. Aku bilang sama ayah “Besok aja lah yah, tunggu tokonya buka”, kami ngomongya sambil teriak2, sampe2 diliatin orang (becanda akh!!), dan sudah tertebak, lagi2 yang punya toko yg tutup itu teman ayah -_-.
             Masih ga sabaran juga, dia ajak kami ke Siantar Plaza (SP), Plaza dengan fasilitas yang luar biasa, bahkan plazanya punya tangga berjalan yang nggak berjalan, alias mati, alasannya hemat listrik (alasan yang cukup masuk akal -_-). Sampailah kami di SP di lantai satu ada tuh yang jual laptop, bermodalkan stelling mereka jajakan laptop2 tua yang diplastikin supaya Nampak seperti baru, padahal seken. Kami liat2 barangnya, aku juga awalnya heran, latopnya kok murah2 harganya 1000.000an gitu. Disuruh pilih2 sama Ayah, tapi ujung2nya ayah yang nentuin beli laptop yang mana (mending ga usah suruh milih dah!!), terus terjadilah tawar menawar. Laptopnya diplastikin, tpi ga pake sambel, terus kami dikasih tas samping (buat laptop) sama mbak yang jaga tokonya, kipas angin yang diletakin di bawah laptop + mouse.  Pulanglah kami dengan selamat, sampai rumah program yang pertama kali dibuka adalah tidak lain dan tidak bukan “game”.
ibm thinkpad r51 (2004)
         Malam itu juga datanglah palekku, dia agak ngerti soal computer, dia bilang itu laptop model lama. Aku yang selama ini yang tinggal di dalam gua batu yang gelap dan berlumut gak bisa membedakan mana laptop keluaran baru dan lama. Laptop yang tebalnya kayak mesin PS2 ini kami kira laptop keluaran baru, laptop ya laptop, selama dia berbentuk kotak, punya layar, bisa dicolokin ke saklar lisrtik dan ada gamenya kami anggap itu laptop bagus, ternyata enggak. Palekku bilang laptop ini udah agak ketinggalan untuk jaman sekarang mungkin ini keluaran 2003 – 2005, mereknya IBM dan katanya dulu dia pernah pake sewaktu awal2 dia kerja di kantornya yang dulu. Aku nggak merasa bersalah, karena yang milih laptop ayah, semua salah ayah, hahaha. Mamak juga bilang lain kali klo beli laptop yg sabar, tunggu toko yang lain buka, biar banyak pilihan.
          Tapi buatku nggak masalah selama laptopnya bisa dipake buat ngetik2. Laptop ini memang nggak muat untuk game2 berat (nginstall Photoshop3 aja laptop langsung mati), sering not responding program, dipake untuk internetan lambat, ga bisa di cas dll, disaat orang memamerkan game kompnya, aku dan laptop ini hanya bisa melongo. Tapi setidaknya laptop inilah yang mengenalkan kami sekeluarga untuk agak mengenal computer (adik2ku jadi mahir main pinball :v), setidaknya nggak gaptek - gaptek kali lah bahasa Medannya. Aku bersyukur punya laptop ini, klo rusak pun gak sedih2 kali. Laptop ini akan kujaga dengan segenap jiwa dan raga tumpah darah semangat juang bangsa, tpi baru kutau klo laptopnya Pentium 3 setelah searching2 di internet. J


Laptop IBM bagian 1 
(Ayahku Multitalent)

            Kejadiaanya  berawal  pada  Januari 2013, saat libur semester 2 sewaktu aku masih berkuliah di USU. Malam itu Ayah lagi dapet rezeki, dari upah hasil makelar tanah atau apalah itu, yang jelas aku lupa darimana Ayah mendapatkan uang yang jumlahnya lumayan itu, tapi yang jelas dari upah makelar (broker). Ayahku adalah makelar, kadang ia meminjamkan jasanya untuk menjualkan tanah, mobil, sepeda motor, rumah, juga terkadang ayahku dimintai saran tanah mana yang cocok untuk buka usaha atau untuk membangun ruko istilah kerennya mungkin konsultan , tapi bukan konsultan bersertifikasi, melainkan konsultan bermodalkan relasi dan ngobrol – ngobrol di warung kopi kesana kemari. Ayahku memang orang yang ramah, hampir kesemua orang, dia punya banyak sekali teman, mulai dari preman, pedagang, ustadz, karyawan, polisi, tentara, anak muda, uwak – uwak, kakek2 dll, yang jelas temannya banyak. Dari dulu dia memang suka bergaul dan bercerita, rasa setia kawan yang tinggilah membuatnya jadi disukai banyak orang.
 Terkadang sampai dianggap anak sendiri, jika bergaul dengan orang tua (hobinya ngobrol dengan orang tua), dianggap abang sendiri, jika bergaul dengan anak muda, asal jangan dianggap suami sendiri, pas bertemen sama ibu2 (ga’ punya ayah lagi kami nanti) :D. Ayahku memang hebat hampir semua pekerjaan sudah dicoba mulai dari juragan keyboard (organ tunggal), tukang jual ikan, tukang burung (jual burung hias maksudnya), toke ikan laga (ikan cupang), tukang becak, supir (kerjaan favoritnya), tukang ikan lagi, balik lagi ke juragan keyboard (organ tunggal)pesta nikahan, dagang grosiran, ternak labi – labi (bulus), memelihara ayam jago untuk dijual, bukan untuk diadu (ini sampe sekarang masih), bahkan tukang gali septictank pernah dilakoninya, hasil upah dari uang gali septictank inilah yang nantinya buat biaya kelahiranku (keren kan?? :v), dia dulu juga sempet nyanyi di hotel2 gitu loh, kuakui suara ayah memang bagus, genre music ayahku jazz (cukup disegani di kotaku, mamak juga sampe kepincut sama suara ayah J), kerja di perkebunan dll (sekarang malah pengangguran :D).
Ayahku Multitalent!!! Bisa melakukan banyak hal tapi tidak mahir dalam satu hal. Mungkin kemampuan yang paling menonjol dari ayahku adalah suaranya, selain bisa nyanyi juga jago ngomong. Pas dia ngomong orang pasti dengerin, suara agak berat dan ngebass, kadang echo, treble, juga remix (sekalian aja koplo). Tapi memang bener ayahku jago ngomong, omongannya bisa bikin orang tenang, meskipun dia hidup dan bergaul di pasaran tapi dia bisa ngomong lebih lembut dari orang kantoran (dulu pernah jadi pegawai di perkebunan sih!!). Pokonya itulah, sekarang kan mau cerita laptop kenapa malah cerita ayah pulak.
Jadi gini ceritanya, .......... lanjut baca ke Laptop bagian IBM 2

Rabu, 17 September 2014

No Rain No Rainbow (Yamanai Ame/Endless Rain) BABYMETAL LYRIC

Yamanai Ame (arti : hujan yg tak berhenti) adalah lagu ballad yg dipopulerkan oleh salah satu Band yang menjadi Legenda di Jepang "X Japan". Dan kali ini di cover versi Babymetal, pertama kali dibawakan 30 Juni 2013. Dinyanyikan oleh Su-Metal, sementara Yui dan Moa memainkan piano, No Rain No Rainbow jika diartikan tidak ada hujan maka tak ada pelangi yang berarti, "Hal baik pasti datang setelah hal buruk berlalu". Di dalam pribahasa Indonesia mungkin artinya “Badai pasti berlalu” kali ya!!  
Berikut adalah Liriknya :



NO RAIN, NO RAINBOW (Yamanai Ame / Endless Rain )


Dooshite nemure- nai no?
Dooshite yoru wa owaru no?
Ira-nai nani mo ashita sae mo,
Kimi ga i-nai mirai.

Dooshite waratteta no?
Dooshite sabishikatta noni?
Dare mo shira-nai, hontoo wa tada
Soba ni ite hoshikatta.

Zetsuboo sae mo hikari ni naru.
Yama-nai ame ga kokoro mitasu yo,
Itsu mo made mo.
Nidoto ae-nai kedo
Wasure-naide itai yo.
Yume ga tsuzuku nara
Same-nai de.

Dooshite waratteta no?
Dooshite sabishikatta noni/
Dare mo shira-nai, hontoo wa tada
Ai-tai. Sore dake data.
Zetsuboo sae mo hikari ni naru
Yama-nai ame ga furi-tsuzuite mo.
Zetsuboo sae mo hikari ni naru.
Kanashii ame ga niji o kakeru yo.
Ima mo.

Yama-nai ame ga kokoro mitasu yo,
Itsu mo made mo.

Big Thanks to : Du-Metal.blogspot.com